Posts

Showing posts from 2015

Kemping Ceria Di Suaka Elang Loji (Raptor Sanctuary) 19-20 September 2015

Image
Obrolan di Grup Whatsapp waktu itu mulai enggak jelas. Hanya seputar Linda, Linda dan Linda. Dasar cowok-cowok fakir cinta, kebetulan gue juga termasuk sih. Akhirnya gue kirim foto jembatan gantung dan kanopi yang keren banget, tentunya ada ceweknya dan mereka langsung tertarik. Sebenarnya gue dapat foto itu dari akun Instagram yang isinya tentang tempat-tempat menarik di bogor. Tempat itu adalah Suaka Elang. Katanya selain jembatan dan kanopi tadi, kita juga bisa melihat burung Elang. Selain itu kita juga bisa kemping dan mandi di air terjunnya. Yang terakhir kemungkinan kecil kami bisa menemukan jodoh disana. Haus cintaaaaa. Tiga hari menjelang keberangkatan badan gue malah drop. Selain itu juga gue enggak dapat partner untuk changeday. Karena jadwal shift mengharuskan gue untuk kerja malam dahulu di hari jumat dan baru libur di hari Sabtu, sementara yang lainnya ingin berangkat di malam Sabtu. Kasian juga kalau sampai gagal, karena teman gue Dziki sama Irma istrinya sud

Nyebur di Curug Gumawang, Padarincang 30 September 2015

Image
Hari itu sangat membosankan. Setelah bosan menonton video-video dari Youtube, jari-jari gue mulai mengetik "Curug Cigumawang". Di daerah Serang-Cilegon ini memang banyak air terjun, tapi yang terkenal setahu gue cuma ada dua. Yaitu; Curug Cigumawang dan Curug Gendang. Jadi hari itu gue mendadak memutuskan untuk pergi ke Curug Cigumawang. Berangkat!. Eh tapi baterai kamera, handphone dan GPS belum di charge. Kemudian waktu keberangkatan di postpone sampai jam 2 siang. Kebetulan memang gue juga belum mandi, jadi mandi dulu. Berabe juga kalau lalerin sepanjang perjalanan. Setelah semuanya siap, Vespa merah mulai gue nyalakan dan meluncur. Rute perjalanan melalui Jalan Raya Serang - Pandeglang, sampai di perempatan jalan lampu merah Palima kemudian gue mengambil jalan ke arah Ciomas atau ikuti jalan Palka. Jalan lurus terus sampai di pertigaan lagi kemudian gue mengambil jalan ke arah Padarincang. Jalan sudah mulai jelek disini, terdiri dari aspal-aspal kasar yang sudah

Berlibur ke Pulau Peucang, Ujung Kulon 16-17 Agustus 2015

Image
Suasana pagi itu mulai ramai. Ada yang datang untuk berwisata dan ada juga yang datang untuk membeli ikan. Waktu itu bertepatan dengan libur panjang, long weekend dengan HUT RI yang ke 70, jelas saja banyak yang menghabiskan waktunya untuk liburan. Begitupun kami, gue dan teman-teman gue mengikuti acara open trip ke Pulau Peucang. Pulau peucang sendiri berada di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon yang sudah terkenal dengan Badak bercula satunya. Daerah ini merupakan paling barat pulau jawa. Kami pergi kesana menggunakan perahu dari dermaga Sumur. Tapi gue juga baru tahu kalau ternyata dari pelabuhan Merak pun bisa, hanya saja menggunakan speedboat. Sementara alternatif lain ialah menggunakan helikopter dan berenang sendiri. Haha.. yah paling "ngambang". Kami berangkat dari Serang tengah malam menggunakan bus DAMRI yang kami sewa, kemudian tiba di Sumur sekitar jam 3 pagi. Gue yang sudah kehabisan baterai kehidupan langsung terkapar di kehangatan karpet mesjid.

Pendakian Gunung Bongkok, Purwakarta 25-27 Juli 2015

Image
Akhirnya kita sampai di pos 1. Enggak seperti gunung-gunung yang lain, disini pos 1 itu seperti basecamp. Di pos 1 ini kita registrasi, harga tiket per orangnya sebesar 5000 rupiah. Di pos 1 ini juga terdapat tempat parkir yang luas untuk motor. Sekitar jam 9 malam kami sampai di pos 1. Dengan fisik yang sudah kelelahan karena dari shift malam langsung berangkat menuju kota Purwakarta. Rencananya kami buka camp di pos 2. Namun karena kelelahan kami merubah rencana untuk tidur terlebih dahulu di pos 1 selama beberapa jam untuk mengembalikan stamina. Tapi ketika kami bertanya jarak waktu ke pos 2 itu berapa lama?. Si mamang penjaga menjawab "10 menit". Langsung kami terkaget-kaget. Karena kami sebelumnya mengira di atas 1 jam. "Lha ngapain juga istirahat? Mending di pos 2 aja!" Kemudian kami berempat pergi meninggalkan pos 1. Sekitar 10 menit kurang kami sampai di pos 2. Disini lahannya camp nya sudah sangat rapih. Berpetak-petak seperti sawa

Vespa-ing to Batu Gambir, Merak 5 Agustus 2015

Image
Sekarang memang lagi jamannya mendatangi tempat-tempat yang tinggi tapi enggak terlalu tinggi, yang penting dapat pemandangan yang indah tanpa harus capek-capek mendaki. Kemudian membawa pulang foto yang bagus untuk dipajang di sosial media. Alasan lainnya bisa juga karena keterbatasan waktu. Setelah Tebing Keraton, Bandung di expose kini orang-orang seakan berlomba mencari bukit-bukit atau tempat tinggi lainnya (bukan gunung). Adalah Batu Gambir, Merak yang kami kunjungi saat itu. Pertama tahu tempat ini dari teman gue Haqi. Katanya ada tempat baru yang lagi happening banget di datangi sama anak-anak muda tapi bukan Batu Lawang. Sementara Batu Lawang sendiri kini menjadi tempat favorit anak muda disini, bahkan sampai ada jam kunjungannya segala, yakni jam 04:00 sore. Padahal gue pernah mengunjungi tempat ini sejak lama, yang tahu waktu itu cuma anak-anak Mapala dan penduduk lokal disekitaran Batu Lawang saja. Hari itu dengan arahan teman gue, gue membawa vespa

Hutan Bakau di Kota Serang 11 Agustus 2015

Image
Perjalanan kali ke hutan bakau. Biasanya orang-orang lebih mengenal hutan bakau yang di daerah Pantai Indah Kapuk. Tapi kali ini hutan bakaunya ada dikota Serang, tepatnya ada di dalam STP (Sekolah Tinggi Perikanan). Sebelumnya tempat ini sempat booming di akun-akun official travelling di Instagram, karena ada salah satu mahasiswanya yang mem-posting foto di hutan bakau itu. Komentarpun langsung dipenuhi dengan pertanyaan mengenai dimana tempatnya? Bagaimana akses menuju kesana?. Menurut gue yang membuat tempat itu menarik selain karena bakaunya juga karena ada jalan kayu dan tempat duduknya. Yang bisa dipakai buat foto-foto ataupun bersantai dengan ..ehem si bebep. Disekitaran hutan bakau itu juga terdapat tambak-tambak yang menambah indah pemandangan. Perjalanan di awali di pagi hari yaitu jam 10:30, atau sepertinya lebih enak di sebut siang. Hehe. Ternyata jalanan tidak selancar yang diperkirakan, kemacetan dimana-mana (nunjuk hati juga). Sampai di kostan Fahmi

Sisi Positif Jadi Backpacker

Image
Apa sih enaknya jadi backpacker? bawa tas berat, jalan kaki, kepanasan, kehujanan, tidur enggak enak pokoknya segala sesuatunya enggak nyaman deh.. Sejauh perjalanan gue sebagai backpacker, dibalik ketidaknyamanan itu ternyata ada beberapa sisi positif menjadi backpacker dibandingkan travelling ala koper. Berikut pendapat menurut gue, sisi-sisi positif sebagai backpacker: 1. Bisa ke berbagai macam tempat dengan budget minimalis Kalau ini sudah jelas banget. Seorang backpacker bisa mengunjungi tempat yang sama dengan mereka yang memakai koper tapi dengan budget dibawah para pemakai koper. Tempat sama, yang berbeda hanya kenyamanan. 2. Bisa lebih tahu tentang kultur suatu daerah secara lebih dalam Dengan cara backpacker otomatis kita lebih dekat dengan orang pribumi. Berbeda dengan mereka pemakai koper yang tinggal terima enaknya saja tanpa harus negosiasi atau minta tolong. 3. Jadi lebih bijak dan ramah Ketika kita memasuki daerah orang lain tentu saja kita

Film Everest

Image
Pertama kali gue liat trailernya di salah satu postingan Facebook teman, gue langsung melongo. "Anjrit! Keren banget!". Gue berimejinasi kalau nanti akan banyak adegan menegangkan seperti film Vertical Limit. Gue juga berpikir kalau film ini juga enggak akan seperti film 5 Kilometer, yang cuma menampilkan "drama dan sensasi" keindahan gunung tertinggi di pulau Jawa doang. Tapi beberapa saat setelah film dimulai muncul tulisan. "Based on true story". Berarti semua kejadian yang ada di film ini, semua berdasarkan kisah aslinya. Termasuk yang meninggal.. Ini yang membuat gue langsung diam. Karena enggak seperti elu nonton film fiksi, mau mati juga enggak perduli karena kenyataannya tidak pernah terjadi. Tapi ini film tentang pendakian yang merupakan salah satu hobi gue dan di dalamnya ada kematian. Seketika gue langsung teringat perjalanan-perjalanan pendakian gue yang "nyaris", yang masih syukur gue dan teman-teman gue masih hidu

Touring dan Hiking ke Gunung Batu Jonggol 23 Agustus 2015

Image
Tidak banyak orang yang tahu tentang tempat ini sebelum suatu hari gue melihat postingannya di suatu media sosial. Disaat gunung-gunung terkenal sudah penuh berdesakan dengan tenda-tenda, kami butuh tempat baru yang lebih "hijau" untuk kami datangi. Tapi ternyata tempat baru itu juga menjadi riuh karena sekarang ini, banyak juga orang yang ingin mendapatkan pemandangan diatas tapi tidak ingin repot-repot mendirikan tenda dan berjalan selama beberapa hari. Sebenarnya Gunung Batu ini lebih logis disebut bukit karena memang hanya terdiri dari susunan batuan saja. Gunung ini memiliki dua sisi yang curam, di salah satu sisinya juga sering dipakai oleh Pemanjat Tebing untuk berlatih. "Vanished Trip" Sebutan untuk perjalanan gue yang tujuannya untuk menghilangkan. Mungkin gue mirip dengan salah satu blogger traveler yang salah satu catatan perjalanannya pernah gue baca. Ada tiga tingkat beban pikiran dan cara refreshing yang gue alami dan lakukan. Tingkat