Posts

Showing posts from 2017

You Jump, I Jump: Rope Jumping di Padalarang

Image
Padalarang terkenal sekali dengan wisata tebingnya. Setelah tebing Citatah (panjat tebing), Stone Garden yaitu tempat yang terdiri dari banyak batu kapur yang mencuat, hammock atau spider web diantara tebing-tebing dan satu lagi adalah rope jumping di jembatan Mandalawangi yang ada di Padalarang. Awal pas gue diajak teman gue Ray, gue pikir.. "Ah.. loncat doang mah bisa lah.." waktu itu perbandingan gue adalah ketika gue loncat di air terjun atau jembatan kecil di sungai. TERNYATA... KAU SANGAT SOMPRAL SEKALI HAI ANAK MUDA!!!. Detailnya ada di cerita ini. Dari tiga orang yang mau berangkat, akhirnya cuma gue dan Ray yang berangkat. Kita juga ngajak yang lain sebenernya, cuma terkadang mereka terlalu banyak berpikir yang akhirnya enggak jadi. Gue ketemuan sama Ray di satsiun Bogor. Sebenarnya kita satu kereta, tapi beda gerbong karena beda stasiun keberangkatannya. Sewaktu sampe di stasiun Bogor, Ray nge-Whatsapp gue.. "Dit, gue enggak puasa.. ngantuk b

Catatan Perjalanan Pendakian Gunung Prau 5-7 Mei 2017

Image
Gunung Prau ini sangat terkenal, selain dijadikan gambar pada label minuman "Aqua" juga karena gunung ini terletak di Dieng yang terkenal dengan Festival Dieng Culture-nya. Ini berdampak pada jumlah pendaki yang semakin hari semakin banyak. Namun seperti sebuah peringatan yang diberikan oleh alam, kabar duka kembali membuat gunung ini ditutup untuk sementara dikarenakan proses evakuasi dan evaluasi. Pada tanggal 5 Mei 2017 gunung ini kembali dibuka dengan aturan jam naik dan turun untuk menghindari cuaca buruk dan petir yang berbahaya karena kita ada di ketinggian. Sebelumnya gue sempet pusing mikirin destinasi cadangan. Ke tempat A kejauhan, ke tempat B banjir dan sebagainya. Hingga gue kembali ke rencana semula ke Gunung Prau. *** Gue naek Bus Sinar Jaya dari Serang, Banten harga sekitar 140rb dengan waktu keberangkatan jam 2 siang. Bus ini langsung menuju Wonosobo sehingga kita bisa istirahat tanpa harus khawatir kelewat tempat turun. Dipikiran gue i

Catatan Perjalanan Gunung Krakatau: Snorkeling dan Hiking 30 Oktober - 1 November 2015

Image
Catatan perjalanan ini memang kurang up to date. Karena gue kalau lagi males, pasti males banget. Tapi berhubung gue pengen mengabadikan cerita perjalanan gue, sehingga disaat gue tua dan pikun nanti gue bisa baca lagi cerita-cerita perjalanan gue. Maka gue akan coba tulis catatan perjalanan ini seinget yang gue mampu. Gue udah lama tinggal di Banten, beberapa tahun di kota Cilegon dan sekarang di kota Serang. Bahkan di tempat gawe gue yang di pinggir laut, bisa terlihat jelas anak Gunung Krakatau seperti melambai-lambai di seberang lautan sana. Waktu itu gue udah memulai memperluas tempat traveling gue. Dari hanya mendaki gunung kemudian mencoba eksplorasi pantai dan kota. Sebenernya karena badan udah enggak sanggup lagi sih manggul keril berat-berat ke atas gunung. Hehe.. Gue duduk di tangga pelataran di Pelabuhan Merak yang menjadi titik temu kami yang ikut open trip anak Gunung Krakatau ini. Sambil menunggu temen-temen gue yang dari jakarta menggunakan kereta Kr

Catatan Perjalanan ke Tegal Panjang: Sisi Lain Gunung Papandayan 12-13 Maret 2016

Image
Desa Cibatarua "Teeeeet" suara pencukur rambut. Sengaja gue mencukur rambut gue yang udah mulai gondrong ini soalnya di setiap treking ke hutan, pasti keringet gue bercucuran. Juga karena kalau di hutan itu kemungkinan buat mandi sangat kecil banget. Jadi keringet yang nempel di rambut gondrong ditambah dengan enggak mandi, bisa bikin rambut gue gimbal enggak karuan. Gue enggak mau lagi kayak gitu. Enggak ganteng (emang?). Dini hari kami semuanya sampe di gerbang PT. Perkebunan Nusantara VIII di daerah Pangalengan, Kab. Bandung. Mobil terus tancap gas ngikutin arah GPS yang sesekali sinyalnya hilang ketiup angin. Seperti bayangan dirinya.. oh.. Seketika perasaan gue enggak enak, karena pelan-pelan kondisi jalan makin kerasa kasar. Maklum karena mobil gue adalah sedan. Ini yang gue lakuin udah menyalahin takdir sebuah sedan, yang harusnya di kota, gue paksa masuk ke pelosok desa. Yang lebih parah lagi, ini bukan sekedar desa. Desa ini terpencil banget dibawah ka