Posts

Showing posts from December, 2013

Maddam says: "Tidak cuti dulu sampai jatah cutinya muncul!"

Image
Hari ini kegalauan seorang pria manis bertambah. Bagaimana tidak? Kabar yang menyedihkan muncul bersamaan dengan bunyi "tring" pada handphone. Whatsapp dibuka dan pria manis itu mulai membaca. "ARRRHHGGG SHIT! FUCK! DAMN! HELL!" Kata yang terlontar dengan emosi jiwa. Yang jatahnya cutinya sudah minus tidak boleh cuti lagi sampai jatah cutinya muncul. Sementara aku jatah cutinya sudah minus sebelas. Dan kemudian migrain. Sementara di grup whatsapp sudah ramai dengan penolakan-penolakan tajam dari personel laboratorium. Seketika kami teringat dengan pemerintahan "si Mamang" dahulu. Pemerintahan yang "cuek bebek sebodo amat, yang penting gue happy dan elu mau cuti minus seratuspun gue enggak perduli!". Iya Mamang.. kami memang bodoh. Disaat kepergianmu kami malah senang. "Asiiiiiikkkkk!!!!!". Namun saat ini kami membutuhkanmu Mamang. "Mamang.. kembalilah mamang..". Bahkan temanku yang bernama Cudel dengan

Kompor Gas Pajangan

Image
Udah dimaklumi kalau anak kost atau seorang bujangan yang tinggal sendiri (apalagi cowok) mengalami penyakit malas berbenah. Ditambah dengan keadaan perkonomian yang selalu krisis setiap akhir bulan bahkan kadang-kadang awal bulan atau sesekali sebulan penuh. Yang membuat kaum cowok menulis twit; " huuufffttt.." di friendsternya. Maka jangan heran kalau selama berbulan-bulan para kaum cowok tidak pernah membeli dan mengganti galon air atau tabung gas. Akan tetapi hal itu tidak membuat para cowok berputus asa. Demi cinta dan demi kelangsungan hidup, kami harus memasak. Dengan cara apapun!.  Kebetulan waktu itu cowok yang punya hobi mendaki ini sedang galau. Sehingga jarang sekali naik gunung dan inilah yang membuat peralatannya tidak terpakai, terutama kompor. Maka dia gunakan kompor itu untuk memasak. Tp cowok ini jadi sedih, sedih karena teringat akan berkemah.  Bagaimana tidak? yang dimasaknya pun hanya mie dan kopi, persis seperti saat berkemah. Ini suatu

RINJANI Part 3: Siksaan Bukit Penyesalan, Kedinginan dan Kelaparan

Image
Akhirnya kita berjalan sama dengan kelompok dari Bekasi itu. Dan dari Pos 1 medan mulai berubah, dari sini medan mulai memasuki sela-sela tanah dan mulai menaiki bukit. Mereka yang menggunakan jasa porter sudah menghilang dan tidak kelihatan lagi. Hingga kita melalui jalan yang memutar melintasi punggungan-punggungan kecil. Sejujurnya gw sedikit lupa dengan perjalanannya. Karena catper ini baru gw lanjutin lagi hari ini setelah tiga tahun lamanya gw males nulis catper karena bisa membuat gw kangen kesana lagi. Hehe :( Kemudian kami tiba di suatu jembatan dengan Pos yang menjorok kedalam dekat lembah-lembah di dekat jembatan tadi. Kami beristirahat disini sembari melakukan shalat Ashar untuk di qada selama satu minggu. Tak lama kemudian hujan deras menyerbu kami. Ishoma Menunggu hujan membuat kami bosan, bosan membuat kami lapar. Akhirnya kami masak sambil menunggu hujan. Hujanpun sempat berhenti tapi kami memasak lagi. Setelah perut kami kenyang, kegiatan kami beriku