Real Steel Setengah Salmon

(07/01/2012) Akhirnya.. ini post pertama gw di tahun 2012 ini, setelah lama memikirkan lama sekali dan inilah posting gw, postingan serius gw yang pertama. Belakangan ini gw baru saja membaca buku dan menonton sebuah film, karena gw nilai makna di dalamnya bagus sekali maka gw putuskan untuk menulisnya di blog gw. Siapa tau disaat gw galau (bahasa anak muda sekarang), gw bisa membaca pemikiran gw saat gw baca buku dan nonton film itu.

Buku

Buku yang gw baca adalah "manusia setengah salmon" nya bang Raditya Dika. Sebelumnya gw cuma mengenal nama bang Raditya Dika dari tweet-tweet di twitter dan dari orang lain kalau dia itu seorang penulis, dan gw mengira dia sama saja dengan penulis-penulis yang lainnya.

Kemudian temen gw memberitahu tentang "stand up comedy". yang di dalamnya ada bang Raditya Dika. 'Wah.. Kocak nih orang!". Dan gw akhirnya terus nge-download video-video stand up dan terus ketawa. Dari itu gw jadi tahu kalau buku-bukunya juga isinya mengandung humor. Maka pada tanggal 1 Januari 2012, bertepatan dengan nikahan teman gw maka gw sekalian ke Gramedia untuk membeli buku "manusia setengah salmon".

Sempat tertawa-tawa karena ngebaca isi di dalam buku kemudian tiba-tiba gw jadi terdiam setelah membaca bab terakhir dari buku tersebut yang judul babnya sama dengan judul buku. Di bab itu menceritakan tentang manusia yang akan selalu "berpindah", kenapa gw kutip karena berpindah ini mengandung makna yang banyak. Berpindah dapat berarti beradaptasi, dapat berarti suatu perjalanan manusia dan dapat berarti suatu waktu pendewasaan manusia.

Gw berpikir, bahwa hidup itu sebetulnya sama saja seperti bermain game. dari level paling mudah ke level sedang dan terakhir level paling susah, juga mungkin ada saja level bonus dimana semua terlalu mudah dan menyenangkan. kita lahir, menjadi seorang bayi kemudian anak-anak, remaja, dan menjadi seorang dewasa (kalau bang Raditya Dika bilang, ada satu proses lagi sebelum dewasa, yaitu: @LaY).

Di kehidupan gw yang sekarang gw mengalami sesuatu yang membuat gw menangis terus dalam hati (iya betul, gw cengeng gak segede badannya). Keadaan dimana gw diliat rekan kerja gw yang lain gak lebih dari sekedar sampah, parasit yang menempel dan gw berpikir kalau gw disana hanya jadi lampu hias saja. Gw melihat semua tatapan mereka, gw tahu di dalam hati mereka berbicara apa. Tapi apa yang bisa gw perbuat? gw juga tidak menginginkan ada disana. gw cuma bisa berteriak dalam hati 'tenang pak! kalau ada lowongan di tempat lain yang lebih pantas dan baik juga gw pindah! gw juga gak pengen disini!'.

Rupanya gw terlalu banyak mengeluh.

Mungkin juga karena gw memang lebih suka bebas di alam bebas. menikmati kopi di luar tenda sambil menikmati indahnya kabut pagi.

Ini membuat gw berpikir, kalau suka ataupun tidak suka kita akan mengalami saat-saat ini. Pada saat pergantian tahun gw nonton stand up comedy di salah satu TV, disana ada om Pepeng yang sedang berbicara. Kata-kata yang om Pepeng katakan waktu itu adalah; 'saya gak pernah berbicara kepada Tuhan seperti oh God, why me?', Karena Tuhan bisa saja membalas dengan berkata 'Why not?'.

Tapi keadaan ternyata lebih susah daripada kenyataan, keesokan harinya mungkin gw sudah lupa dengan  apa yang gw disini.

Tapi gw berharap, semoga gw bisa melewati perpindahan ini. Menggapai impian gw dan menjadi manusia seutuhnya.

Film

Film ini berjudul Real Steel. Kisah seorang anak beranama Max dan ayahnya bernama Charlie dalam sebuah pertandingan tinju robot, tentu saja dengan robot mereka yang bernama Atom. Pada akhirnya Atom memang kalah melawan robot juara pada saat itu, tetapi kalah dalam hal nilai akhir (final score). Atom mampu bertahan sampai akhir ronde yang pada waktu itu maksimal lima ronde. Walaupun Atom bukan dari jenis robot petarung dan adalah robot yang dipungut dari tempat pembuangan sampah (robot jadul generasi ke-2) tapi Atom mampu bertahan.

Tapi di balik kesuksesan ini bukan hanya Atom, tapi juga Charlie. Di ronde terakhir saat Atom kehilangan kemampuan untuk mendengarkan perintah dari headset control, akhirnya Atom di set ke dalam mode kontrol bayangan. Dimana Atom mengikuti gerakan apapun dari gerakan pemiliknya. Charlie yang merupakan mantan petinju yang sempat terkenal akhirnya menjadi bayangan untuk Atom. Terlihat ekspresi Charlie yang begitu menikmati pertandingan robot tinju hari itu, ekspresi Max juga sama.

Walaupun mereka tidak menang tapi mereka mampu mengikat hati para penonton. Jelas robot usang melawan robot super canggih. Tapi yang gw pikirkan adalah tentang kesederhanaan, tentang semangat, tentang rasa cinta antara ayah dan anaknya. Tentang.. (aduh apa yaq? gw bingung nulisnya..). Yang gw maksud adalah kita bisa "bertanding baik", asalkan dengan sepenuh hati. Dan ada nilai lebih dari hanya sekedar kemenangan.


Dan itulah cerita gw kali ini. Semoga ini menjadi sesuatu yang berguna yah kawan!.

Comments

Popular posts from this blog

Bagusan Model Sepatu Jaman Dulu!

Catatan Perjalanan Gunung Patuha; Kawah Yang Terlupakan

Mengakali "Life Hack" Colokan di Luar Negri