Perjalanan Sore Hari Ke Jembatan Pelangi Tirtayasa


Okey.. pertama gue mendengar kata "jembatan pelangi" ini memang seperti familiar. Karena kalau dicari di internet itu banyak banget tempat yang dinamai "jembatan pelangi". Entah mungkin karena efek Asian Games kemarin, jadinya semua bangunan di cat warna-warni. Jembatan, trotoar, tembok, lapangan dan lainnya. Cuma hati ini aja yang mungkin masih kelabu, karena belum ada yang mewarnai. 

Caelah..

Jadi kami berangkat dengan menggunakan mobilnya Haqi, bersama Nunu, Mia dan boss kami yaitu Lam.

Kami mengambil jalan ke arah utara kota Serang. Ke daerah Sawah Luhur. Sesuai namanya, disana terdapat sawah yang luas banget. Ya seluas cintaku padanya, atau seluas kamu dibohongin sama cowok kamu. Sawah ini bagus banget kalau dilihat pagi-pagi karena masih ada kabutnya. Dahulu gue juga sering sepedahan ke daerah ini. Disisi lain, daerah ini juga  terkenal dengan makanan pecak Bandengnya. Karena mungkin daerah pesisir pantai juga, jadi habitatnya cocok buat ternak ikan Bandeng.

Karena lapar, kami kemudian mampir untuk sarapan ..eh makan siang. Ya kalau buat gue mah itu sarapan sih.., tahu lah yang namanya bujangan. Begadang dan bangun jam 12 siang itu sudah sangat biasa.

Ikan Bandeng disini lebih murah daripada di Serang kota. Selain itu juga kita bisa ngeliat pemandangan tambak-tambak ikan yang penuh dengan sampah. Iya sampah.. amazing kan?. Tapi overall makanannya enak banget.

Setelah selasai makan kami langsung melanjutkan perjalanan, perjalanan yang masih lumayan jauh. Di sepanjang jalan kami banyak melihat penjual semangka. Mungkin karena disana juga ada kebun semangka. Ya kalau kebun cinta mungkin dipinggir jalan tadi enggak jualan semangka tapi cinta. (Asik).

Tiba di sebuah perkampungan, jalan tidak sebagus sebelumnya. Patokan kami adalah sebuah sekolah SD atau SMP. Cuma sampai disana kendaraan kami berjalan, begitupun juga motor. Dari sekolah kami harus berjalan sekitar lima menit untuk mencapai lokasi jembatan pelangi.

Disepanjang jalan terdapat sebuah tambak atau semacam kolam untuk pembuatan garam. yang di sekitarnya penuh banget sama sampah. Sampah seakan menyatu dengan alam. Enggak ada menejemen sampah di kampung ini. Ada tempat sampahpun percuma karena pada akhirnya mereka membuang sampah itu pada tanah lapang. Sangat disayangkan memang.

Ohiya, di sepanjang kolam juga sesekali terlihat binatang seperti kepiting dan ikan Tembakul atau Mudskippers karena kolamnya dangkal.

Di lokasi kami harus membayar tiket sebesar Rp. 3000 dan sodakoh seiklasnya. Sampailah kita di jembatan fenomenal se-Banten itu. Sebenarnya jembatan ini adalah bentuk CSR dari PT. PLN, ini terlihat dari papan nama di pintu masuknya. Jembatan pelangi ini unik karena berada di tengah-tengah pepohonan mangrove yang di tepi pantai, dan di pertegas  dengan warna-warni cat pada jembatan, sehingga membuat kita sedikit merasa ceria.

Di depan pintu masuk
Kami datang ke tempat ini sewaktu sore hari, sehingga banyak banget muda-mudi yang datang, tidak sedikit pula keluarga yang membawa anak-anaknya. Jadinya di jembatan yang lebarnya cuma satu setengah meter itu jadi makin sempit dan ramai.

Disini juga banyak banget orang pacaran, yang sama sekali enggak mau beranjak walaupun sudah berjam-jam. Entah mungkin mereka terkesima atau bagaimana.

***

Aa : "Neng.. aku mau bawa kamu ke tempat teriiiiiindah di Serang!"

Neng: "Kemana a?"

Aa: "Pokoknya tempatnya berwarna terus kita bisa ngeliat sunset disana!"

Neng: "Ah aa so sweet banget sih kamu.."

Kemudian mereka kesana..

Neng: "Ini tempat terbaik a, sangat berkesan banget!"

Aa: "Ah si neng bisa aja.. ini mah belum seberapa kok.." [pake kacamata hitam]

Setelah itu mereka pulang dan malam harinya si Aa mencoba menelpon si Neng.

Aa: [Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada di luar area..]

Neng: [update status di facebook: "Dasar penipu! KZL!']

Merekapun enggak pernah bertemu lagi.

***

Maksud gue bukan menghina sih. Sebenarnya tempat ini tuh lumayan bagus. Cuma sayang aja karena sampahnya dimana-mana. Baik warga sekitar, pengelola maupun pengunjung semuanya membuang sampahnya sembarangan. membuat semua menjadi tidak indah lagi. Mungkin untuk selanjutnya agar bisa diperbaiki lagi.


Comments

Popular posts from this blog

Bagusan Model Sepatu Jaman Dulu!

Catatan Perjalanan Gunung Patuha; Kawah Yang Terlupakan

Mengakali "Life Hack" Colokan di Luar Negri