Kecerdasan
Mengingat pembicaraan gue dengan teman-teman gue sewaktu makan nasi uduk di pinggir Bona tempo hari. Berawal dari pertanyaan gue ke teman gue "Kenapa milih Teknik Kimia, kan susah?".
Kemudian mereka yang kebetulan cewek semua menjawab "Seorang ibu itu harus pinter, karena nanti buat anak-anaknya".
Gue membalas "Hemm.. Dian sastro banget".
"Ih enggak, kata penelitian juga kecerdasan seorang anak itu berasal dari DNA ibunya" kata teman gue.
"Masa sih?" kata gue.
Tapi seingat gue, gue pernah membaca kalau kecerdasan itu ada macam-macam dari mulai kecerdasan Logiko-Matematik, kecerdasan Liguistik-Verbal, kecerdasan Spasial-Visual, kecerdasan Ritmik-Musik dan masih ada beberapa lagi.
Jadi kenapa kita mengartikan kecerdasan hanya dengan kecerdasan berhitung? dengan kata lain orang yang berprofesi sebagai musisi, pelukis atau enterpreneur adalah bukan orang-orang cerdas.
Ya memang enggak salah juga kalau teman gue itu memilih jurusan Teknik Kimia kalau dia memang suka.
yang mengenai kecerdasan menurun lewat DNA ibu menurut gue juga memang sudah ada buktinya. Dibuktikan dengan para musisi, artis dan politikus. Tapi kalau dipikir-pikir almarhum bokap gue PNS dan nyokap gue ibu rumah tangga. Terus gue bakal jadi ibu rumah tangga juga dong? *kemudian masak, sapu-sapu, ngurusin anak (anak gadis) ..eh*.
Tapi kalau dipikir lagi lebih jauh, gue memang enggak punya keahlian/kecerdasan apa-apa. Ya da akumah apa atuh? kaos kaki aja di karetan beh teu morosot.
Comments
Post a Comment