Asuransi Dan Mereka Yang Berbahagia

Jadi inget pas gw dulu di telpon ditawarin asuransi. Si pengobral asuransi, begitu gw menyebutnya. Terus menerus nawarin gw asuransi walaupun gw gak pengen. Asuransi berkedok kesehatan tapi tetep mereka mengincar orang-orang sehat yang gak bakal sakit.

"Ayolah pak, ini kalau bapak meninggal nanti dapet premi 200jt lho. Ini nilai yang gede loh pak" kata si pengobral asuransi.

Dengan sakit hati kemudian gw bales, "Iya sih dapet 200jt, tapi kan sayanya udah mati mbak!".

Terus baru aja tadi gw ngobrol sama orang yang mau ngontrak rumah. Di tengah-tengah dia ngasih tau kalau tetangga sebelah rumah yang mau dikontrakin itu meninggal karena kecelakaan. Kata gw "Innalillahi".

Tapi setelah itu dia ngomong "Tapi enak lho pak, rumahnya jadi lunas!".

Gw mikir.. lha.. ini kenapa jadi enak? Enak sebelah mana? Ada orang meninggal woy! Malah pada seneng.

Emangnya yang meninggal nanti ngerayap dari kuburan terus pulang ke rumah. Nyampe rumah yang meninggal ngomong "gimana mah? Rumah udah lunas?" Dengan wajah bertanya penuh bahagia. 

Terus istrinya jawab "Akhirnya lunas juga paa! Hore!" Kemudian mereka jingkrak-jingkrak dan menggelar pesata 3 hari 3 malem.

Ini kenapa jadi pada seperti ini? -__-.

Comments

Popular posts from this blog

Catatan Perjalanan Gunung Patuha; Kawah Yang Terlupakan

Mengakali "Life Hack" Colokan di Luar Negri

Bagusan Model Sepatu Jaman Dulu!