Kecanduan Nonton Live Music atau Konser

Kalau di ingat-ingat kapan ya pertama kali gue nonton live music atau konser?

Waktu itu gue konvoi naik mobil bak, pake ikat kepala warna *tut*. Setelah turun, gue kemudian diangkat dan duduk di bahu om gue. Terus kita menuju ke tengah-tengah lautan manusia yang bergoyang.

Yap! Benar! Itu adalah konser dangdut. Yah.. namanya juga kampanye partai. Tapi pertanyaan yang sempat bikin bingung waktu itu adalah "ini kenapa pada goyang-goyang sih? Lagunya juga kok kayak gini banget sih?". Dan pertanyaan itu kini terjawab dengan sendirinya setelah gue dewasa. (Ngusap janggut).

Tapi dari kejadian itulah yang membuat gue trauma buat nonton konser atau live music lagi.


PRJ Kemayoran


Kemudian setelah gue beranjak dewasa, gue pergi ke hotel Ritz Carlton buat check in. Bohong ketang.. buat interview kerja di middle east yang sayang sekali gue gagal. Akhirnya untuk meluapkan kekesalan itu, gue sama teman gue pergi ke PRJ Kemayoran. Disana secara enggak sengaja bertepatan dengan jadwal shownya Sheila On 7. Gue pribadi sih enggak begitu tertarik, tapi teman gue ternyata Sheila Gank banget.

Kemudian malam hari itu SO7 tampil. Posisi gue waktu itu deket banget dengan panggung. Gue ikut nyanyi-nyanyi dan loncat-loncat. Gue ngerasa kok asik juga ya? Stress gue karena gagal test langsung hilang. Amazing lah..

Semenjak saat itu gue semangat banget kalau ada teman yang ngajakin nonton konser.

Jackcloth

Hari berikutnya gue ke Jackcloth. Sebenarnya gue kaget banget pas gue masuk ke Jackcloth ini. Penuh, sesak dan enggak ada sinyal pula. Karena gue sejatinya benci tempat-tempat yang yang super ramai semacam Jackcloth ini. Tapi gue bela-belain demi gue bisa nonton Endah & Rhesa.

Endah & Rhesa adalah suami-istri yang dua-duanya bermain musik bareng. Yang gue suka dari musiknya adalah suara khasnya, easy going dan permainan gitarnya. Benar saja pas gue nonton mereka perform, anjir.. permainan gitarnya keren banget.

Itulah kelebihan kalau kita nonton secara langsung. Si artis enggak bakal nyuguhin sama kayak di CD atau di mp3 yang elu download. Tapi ada penampilan lebih. Entah itu permainan alat musik atau cara mereka berkomunikasi sama audiens. Makanya uang yang elu keluarkan buat bayar tiket itu sebenarnya enggak sia-sia.

Di hari itu setelah Endah & Rhesa tampil. Ada band yang tampil berikutnya yang bernama "Payung Teduh". Gue sendiri cuma pernah denger doang namanya, belum sempet denger musiknya kayak gimana. Tapi teman gue excited banget waktu.

Gue langsung kaget. Sewaktu personel Payung Teduh mau naik ke panggung, kita langsung otodidak duduk ngampar. Gue bertanya-tanya dalam hati, "ini nonton konser atau nonton wayang golek sih???". Ternyata benar saja, musiknya enggak pas banget di kuping gue. Entah mungkin karena gue baru ngedenger musik mereka atau memang enggak suka.

Musik Payung Teduh itu kayak pop akustik campur dengan keroncong. Yang bikin gue heran lagi, ini kenapa vokalisnya berambut gimbal? Tadinya sebelum mereka mulai memainkan alat musik mereka, gue kira bakal nyanyi reggae. Ternyata gue salah besar.

Akhirnya waktu itu gue cuma tiduran aja, sambil nunggu show berakhir. "Mustinya gue ikut nonton SO7 aja tadi panggung sebelah sama temen gue yang satu lagi, WTF..".

Hari berikutnya gue ke Jackloth sendirian buat nonton Maliq and D'essentials. Tapi sayang waktu itu si Maliq ngerubah jadwal jadi siang, alhasil gue sama teman-teman gue yang ketemu disana jadi enggak bisa nonton.

Tapi bertepatan waktu itu ada DJ Yasmin yang lagi perform. Saripada gue enggak nonton sama sekali, yaudah gue nonton saja sambil sedikit ajojing.

Gue suka sama musik EDM ini semenjak gue dipindah kerja ke departemen neraka waktu dulu. Gue rasa musik jenis ini cocok banget buat ngehilangin stress dan ngeluapin emosi.

Waktu itu teman gue yang nyekokin gue sama musik-musik EDM. Dia cewek dan berkerudung. Mungkin orang lain kalau denger musik ini pikirannya langsung ke dunia malam yang kotor. Tapi teman gue bilang "enggak semuanya kok, bahkan mereka yang tampil di show siang hari di tempat biasa juga banyak. Kan yang penting musiknya, bukan dugemnya"

Kalau dipikir-pikir sih benar juga. Kita secara enggak sadar sering juga mendengar musik ini. Di film-film atau di game-game yang di jadikan soundtracknya.

Enggak lama setelah DJ Yasmin, eh muncul Midnight Quickie. Anjiiir.. beruntung banget gue. Yang tidak diduga-duga. Yah walaupun teman gue akhirnya pergi karena lagunya enggak cocok. Jadinya gue nyanyi sendiri.

Tapi sayang waktu itu Taminya enggak ada.

Stadion Ciceri, Serang

Kembali lagi dengan SO7, kali ini sama teman gue yang jaim. Rada rempong juga sih kalau sama teman yang jaim. Enggak mau mendekat kedepan panggung, enggak mau loncat-loncat dan enggak mau nyanyi dengan suara kenceng. Terus apa serunya nonton konser? -__-.

Ada kejadian gokil waktu itu. Dimana SO7nya telat dan penonton diajak muter-muter obrolannya sama si host. Gue sempet teriak "kembalikan uang kami!!!" Tapi yang terjadi malah gue yang dilihatin. Sayang banget Sheila Gank Serang enggak segokil Sheila Gank Jabodetabek.

Tapi tetep kita terhibur sama kehadiran SO7 waktu itu.

Pensi SMANSA Serang

Tetap dengan SO7. Sepertinya gue mulai jadi fanatik nih, bahkan gue sampai download full albumnya di itunes.

Waktu itu pertama kalinya gue datang ke konser sama cewek gue. Bingung harus bagaimana? Bingung harus ngomong apa? Pokoknya waktu itu serba akward. Apalagi pas gue sama cewek gue masuk ke dalam sekolah yang isinya 80% anak SMA. Bayangin gue atau cewek gue waktu itu yang bedanya hampir 10 tahun kalau dibandingkan sama anak-anak SMA waktu itu, kita menyamar dan bertingkah seperti anak SMA yang lain. Ketahuan enggak ya? Kayaknya enggak deh. Soalnya kita kelihatannya kayak anak seumuran 13 tahunan. Hehe.

Walaupun kita di guyur hujan, ada petasan yang gagal meledak pula, tapi kita cukup senang waktu itu. Enggak tau deh cewek gue waktu itu senang atau enggak? Soalnya sebahis selesai acara, dia langsung minta pulang. Entahlah mungkin dia memang enggak suka desak-desakan apalagi sampai hujan-hujanan seperti itu. Yang jelas gue bahagia banget waktu itu. Thanks ya sudah menemani, walaupun kita sekarang sudah enggak bisa nonton konser kayak waktu itu lagi.

***

Sekarang yang masih belum kesampaian adalah nonton live performnya Maliq & D'essentials sama datang ke DWP. Cuma sayang, di Serang-Cilegon ini jarang banget orang yang mau ngebela-belain datang ke konser atau live music kalau tempatnya jauh.

Comments

Popular posts from this blog

Bagusan Model Sepatu Jaman Dulu!

Catatan Perjalanan Gunung Patuha; Kawah Yang Terlupakan

Mengakali "Life Hack" Colokan di Luar Negri