RINJANI Part 6: Sisa-sisa tenaga
Hari ke tiga di danau sagara anak. Semuanya menyambut pagi dengan gelisah. Karena ini hari kami pulang. Rasanya semua orang ingin terus tinggal disini. Cumen sayang, logistik udah menipis. Terlebih duit dan cuti juga terbatas. Setelah menyiapkan sarapan kami kemudian berkempul di sepanjang flysheet. Gw, haqi, cucu, anjar, iqbal, ka wiwit, bedu, bang dedi, a ijal, hari panca. Semuanya berkumpul dan makan bareng. Sungai adalah hambatan kami yang pertama sebelum mencapai pelawangan Senaru. Semuanya pada copot sepatu kecuali gw sama haqi. Gw cuma ngeri licin aja karena banyak banget lumutnya. Juga emang males sih buka-buka sepatu lagi. :D Dia adalah dynoboy, dia sedang membuka sepatunya. Padahal si anjar ini bawaannya banyak banget, nekad aja buka sepatu padahal lumut-lumut di sungai itu lumayan tebel. Eh bener aja. Gubyaaar. Suara orang kecebur. Seluruh badan si anjar basah, langsung semuanya pada ketawa. Si bang dedi malah lebih parah lagi. &qu